Selasa, 03 Desember 2013

Bangunan SMPN 1 Kuningan Akan Dijadikan Museum

Saat ini isu yang terdengar nyaring di Kabupaten Kuningan adalah adanya perpindahan sekolah favorit ke jalan baru lingkar utara, yaitu SDN 1/SDN 7 Kuningan  dan SMPN 1 Kuningan. SDN 1/SDN 7 Kuningan karena lokasinya di pusat kota dan sangat berdekatan dengan pusat perbelanjaan, agar lebih nyaman dari kebisingan pusat kota maka akan direlokasi ke tempat yang lebih nyaman. SMPN 1 Kuningan dengan ditemukannya bunker bekas penjajah (Belanda/Jepang) di bawah ruangan guru dan lokasinya kurang luas maka akan di relokasi ke lokasi yang strategis, luas, dan nyaman. Hal ini terkait SMPN 1 Kuningan berstatus RSBI jadi harus memenuhi kriteria luas area sekolah.

Relokasi (RSBI) SMPN 1 Kuningan lebih santer daripada SDN 1/SDN 7 Kuningan, karena bangunan SMP Negeri 1 Kuningan memiliki fakta sejarah yang kuat. Sejak berdirinya bangunan SMPN 1 Kuningan sampai sekarang tidak ada pemugaran karena sudah masuk pada bangunan cagar budaya. Menurut catatan sejarah berdirinya SMPN 1 Kuningan sebagai berikut:

Periode I : Tahun 1918
Bukti Dokumen Egendom Nomor: 5238 Tahun 1928 Sr. Ukur No. 15 Tanggal 26 Februari 1938. Berdasarkan bukti inilah maka SMPN 1 Kuningan didirikan pada tahun 1918.

Periode II : Tahun 1951
Bukti Surat Putusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan RI Nomor: 2160/BIP tanggal 23 Juli 1951. Berdasarkan bukti inilah, maka SMPN 1 Kuningan mulai beroperasi secara resmi pada tahun 1951 dengan Kepala Sekolah pertama adalah Bapak Setia Miharja.

Periode III : Tahun 2004
Bukti Surat Keputusan Direktur Pembinaan SMP Dirjenmandikdasmen Depdiknas Nomor: 867a/C3/KEP/2006 tanggal 13 Juni 2006. Berdasarkan bukti inilah, maka SMPN 1 Kuningan ditetapkan sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN) di Kabupaten Kuningan.

Periode IV : Tahun 2008
Bukti Surat Keputusan Direktur Pembinaan SMP Dirjenmandikdasmen Depdiknas Nomor: 230/C3/KEP/2008 tanggal 8 Februari 2008. Berdasarkan bukti inilah, maka SMPN 1 Kuningan memasuki periode baru sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) pertama di Kabupaten Kuningan.

Pada periode terakhir ini, sebagai RSBI pertama di Kabupaten Kuningan, SMPN 1 Kuningan telah sedang dan terus melakukan upaya peningkatan serta pengembangan mutu pendidikan terhadap pelayanan prima bagi peserta didik, orangtua dan masyarakat. Diantaranya sumber daya manusia, teknologi dan manajemen. Semoga dengan adanya upaya ini, SMPN 1 Kuningan terus dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan kemajuan pendidikan di Kabupaten Kuningan serta kehadirannya akan tetap menjadi kebanggaan bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Kuningan.

Dengan adanya beberapa bukti diatas dapat terlihat bangunan Aula SMPN 1 Kuningan masih kokoh sampai sekarang, hanya ada perubahan di pintu gerbang yang dipindahkan menjadi dua bagian, yaitu ke sebelah utara dan selatan. Tampak terlihat dengan jelas di belakang aula tidak ada bangunan, bangunan kelas adanya di sebelah kiri dan kanan aula. Sedangkan ruang guru yang sekarang adanya di belakang bangunan aula.

Karena ruang guru yang sekarang termasuk bangunan baru, ketika di renovasi ditemukan ruang seperti bunker persis di bawah bangunan ruang guru. Bunker pertama ditemukan oleh tukang gali bangunan, hari Sabtu (30/7/2011), sewaktu akan memasang cakar ayam telah ditemukan adanya bangunan yang sangat keras dalam ruang guru di bagian belakang. Seteleh dijebol ternyata ada ruang bawah tanah setinggi 2 m. Kemudian pada tanggal 2 Agustus 2011 telah ditemukan lagi dengan adanya 3 ruangan besar dan ada pintu-pintunya. Penggalian dihentikan karena akan diselidiki oleh pihak yang berwenang (masih menunggu keputusan Balai Arkeologi melalui Pemda Kuningan), untuk dipastikan bahwa bunker tersebut memiliki fakta sejarah yang kuat.

Besi beton yang  digunakan cukup besar, melebihi ibu jari. Dari bunker 1, terus ke timur masuk bunker 2, lalu ke timur lagi masuk bunker 3, tetapi masih banyak lumpur dan semua dindingnya berlapis beton kokoh. Di bagian atas isi bunker ke 2 lumpurnya setinggi 30 cm, setelah dikuras ternyata masih banyak jalan atau lorong.

Dengan ditemukannya bunker-bunker tersebut, direncanakan bangunan SMPN 1 Kuningan akan dijadikan museum (museum perjuangan masyarakat) atau tempat wisata sejarah di Jawa Barat. Secara otomatis bangunan SMPN 1 Kuningan di rencanakan akan direlokasi ke jalan baru lingkar utara. Dengan direlokasinya ketiga sekolah (pendidikan dasar) favorit di kota Kuningan ke jalan baru, maka akses jalan baru akan semakin ramai dan kota Kuningan semakin lebar.

Kapankah relokasi ketiga sekolah tersebut? Jawabannya masih dalam tahap rencana.
Mengapa direlokasi? Jawabannya (mungkin) untuk lebih nyaman dan ideal untuk lokasi pendidikan dan (mungkin) untuk menghilangkan kemacetan di pusat kota, semoga pembangunan kota Kuningan semakin tertata rapi dan masyakatpun meningkat dalam kesejahteraannya.

IklanAsiN - ProductioN