Selasa, 17 Desember 2013

Waduk Darma Surut Cukup Menakjubkan

Waduk Darma surut menciptakan keindahan dan daya tarik tersendiri, menjadi pusat perhatian massa yang peduli dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Kawasan Wisata Air terluas di Kabupaten Kuningan yang sudah mulai terbiasa dengan sebutan nama Wisata Darma, tiada lain adalah merupakan sumber penampungan air buatan untuk berbagai macam keperluan. Saat ini, volume airnya surut dan mulai kekeringan. Setiap musim kemarau panjang, fungsi Waduk Darma sebagai sumber air akan berbicara dan di bicarakan karena bagaimanapun juga aliran airnya sangat di dambakan untuk kehidupan, khususnya bagi sebagian masyarakat Kabupaten Kuningan. Maka wajarlah jika datang musim kemarau panjang keadaan airnya terus berkurang bahkan sampai pernah kekeringan melebihi seumur jagung lamanya.

Waduk Darma surut, sesungguhnya sangat menakjubkan dan menarik perhatian. Akibat volume air terus menyusut, banyak keindahan alam yang muncul membentuk daratan menyerupai pulau-pulau kecil di tengah kawasan Waduk Darma. Kecuali di tengah tempat tersebut, keindahan lain muncul di pinggir perairan Waduk Darma berupa kelokan tanah-tanah yang kekeringan, bisa ditanami palawija. Keadaan seperti itu cukup menakjubkan karena merupakan pemandangan langka terjadi. Sudah barang tentu bagi orang-orang luar Jagara dan Wilayah Kecamatan Darma, yang hanya tahu sepintas ketika permukaan air penuh-subur sampai batas dermaga, kedangkalan Waduk Darma sangat menarik perhatian, memancing pengunjung mengucap kalimat: "Oh, ternyata..."

Memang tidak dapat dipungkiri lagi, surutnya Waduk Darma sampai mengering sebagian, membangkitkan rasa penasaran pengunjung untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya permukaan tanah yang menjadi dasar Waduk Darma. Kecuali orang yang mencintai keindahan, ternyata, binatang pun cukup tertarik dengan kondisi surutnya Waduk Darma. Sebagai bukti, burung yang sudah dianggap langka populasinya, berdatangan mencari mangsa. Burung dimaksud adalah Bangau. Bagi Anak jaman sekarang, apalagi anak orang kota, belum tentu tahu bagaimana wujud burung Bangau yang bebas berkeliaran, bergerombol mencari mangsa. Atau bagaimana rupanya burung Kuntul (sebangsa burung Bangau berbulu putih, Bangau juga belum tahu ya, kecuali dalam lagu) dan juga burung Blekok (mirip Bangau tapi kecil ada yang berwarna putih, putih kekuning-kuningan) itupun banyak orang yang tidak mengenalnya dan merasa aneh ketika melihat banyak bertebaran di lahan kering Waduk Darma. Semua burung-burung tersebut senantiasa datang ketika Waduk Darma mengalami kekeringan. Tentu saja, aktivitas burung langka punya daya tarik tersendiri pula dan merupakan pemandangan yang jarang dijumpai di tempat wisata lain, terutama di Wilayah Kabupaten Kuningan.

Kecuali menakjubkan, Waduk Darma surut ternyata tidak luput dari perhatian berbagai pihak juga. Pertama, masyarakat yang gemar bercocok tanam palawija. Kedua, Insan Fotografi yang jeli dan kreatif. Ketiga Komunitas Pecinta Offroad. Keempat adalah pihak yang agresif, peduli dengan kondisi pasang-surut Waduk Darma. Mereka adalah pihak Media Massa. Seperti beberapa hari yang lalu, lewat dari tengah hari, seorang Pewarta datang menemui Manager Unit Wisata Darma, Andang Koswara. Ternyata, Pewarta itu tertarik juga oleh situasi Waduk Darma yang mengering dan ketika menemui pihak Pengelola Wisata, Beliau meminta konfirmasi tentang sejauh mana pengaruh Waduk Darma surut terhadap jumlah pengunjung wisata yang cenderung menurun akhir-akhir ini. Apakah berkurangnya pengunjung wisata akibat dari mengeringnya Waduk Darma? Manager Unit Obyek Wisata Darma, Andang Koswara, dengan bijak menyatakan: "Surutnya volume air Waduk Darma tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah pengunjung". Andang menambahkan, "Yang jelas, naik turunnya jumlah pengunjung wisata ke Waduk Darma sangat berkaitan dengan hari libur, hari Minggu, atau hari libur nasional".

Begitulah kenyataannya, di setiap tempat wisata, jumlah kunjungan akan terpengaruh oleh adanya hari libur, termasuk di Kawasan Wisata Waduk Darma ini. Soal surut airnya sampai kekeringan, keadaan tersebut tidak bisa jadi factor penyebab berkurangnya jumlah pengunjung akhir-akhir ini. Justru, Waduk Darma surut, sebetulnya cenderung meningkatkan Daya tarik Wisata Darma karena, kenyataan yang ada, lahan bermain dan tempat perkemahan untuk kegiatan Pramuka dan kegiatan lainnya jadi bertambah. Kendaraan bermotor pun bisa masuk walau sebetulnya, "Kami tidak mengizinkan", jelas Andang. Di sisi lain, untuk setting lokasi foto pre wedding (pranikah) pun, keindahan seni fotografi dari tanah dasar Waduk Darma yang mengering itu sangat menakjubkan.

Singkat kata, dengan surutnya Waduk Darma, banyak dijumpai pemandangan langka, suatu keindahan alam yang diikuti timbulnya flora dan fauna, sangat menakjubkan untuk di tafakuri. Satu hal yang belum nampak pemanfaatannya oleh masyarakat dari kekayaan air Waduk Darma adalah Kijing (sejenis siput air). Untuk jenis ini, Waduk Darma bisa dikatakan gudangnya. Populasi Kijing di dasar Waduk Darma cukup menakjubkan jumlahnya. Hanya orang-orang tertentu dari luar kota saja yang sering memanfaatkan Kijing Waduk Darma.

IklanAsiN - ProductioN