Waduk Darma
surut menciptakan keindahan dan daya tarik tersendiri, menjadi pusat perhatian
massa yang peduli dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Kawasan Wisata Air terluas di Kabupaten Kuningan
yang sudah mulai terbiasa dengan sebutan nama Wisata Darma, tiada lain adalah merupakan sumber penampungan air buatan untuk berbagai macam
keperluan. Saat ini, volume airnya surut dan mulai kekeringan.
Setiap musim kemarau panjang, fungsi Waduk Darma sebagai sumber air akan
berbicara dan di bicarakan karena bagaimanapun juga aliran airnya sangat
di dambakan untuk kehidupan, khususnya bagi sebagian masyarakat Kabupaten
Kuningan. Maka wajarlah jika datang musim kemarau panjang keadaan airnya terus
berkurang bahkan sampai pernah kekeringan melebihi seumur jagung lamanya.
Waduk Darma surut, sesungguhnya sangat menakjubkan
dan menarik perhatian. Akibat volume air terus menyusut, banyak keindahan alam yang muncul membentuk daratan menyerupai pulau-pulau kecil di tengah kawasan Waduk Darma. Kecuali di tengah tempat tersebut, keindahan lain muncul di pinggir perairan Waduk Darma berupa kelokan
tanah-tanah yang kekeringan, bisa ditanami palawija. Keadaan seperti itu cukup menakjubkan karena merupakan pemandangan langka terjadi. Sudah barang tentu bagi orang-orang luar
Jagara dan Wilayah Kecamatan Darma, yang hanya tahu sepintas ketika permukaan air penuh-subur sampai batas dermaga, kedangkalan Waduk Darma sangat menarik perhatian, memancing pengunjung mengucap kalimat: "Oh, ternyata..."
Memang tidak dapat dipungkiri lagi, surutnya Waduk Darma sampai mengering sebagian, membangkitkan
rasa penasaran pengunjung untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya permukaan tanah yang menjadi dasar Waduk Darma. Kecuali orang yang
mencintai keindahan, ternyata, binatang pun cukup tertarik dengan
kondisi surutnya Waduk Darma. Sebagai bukti, burung yang sudah dianggap
langka populasinya, berdatangan mencari mangsa. Burung
dimaksud adalah Bangau. Bagi Anak jaman sekarang, apalagi anak orang
kota, belum tentu tahu bagaimana wujud burung Bangau yang bebas berkeliaran, bergerombol mencari mangsa.
Atau bagaimana rupanya burung Kuntul (sebangsa burung Bangau berbulu putih, Bangau juga belum tahu ya, kecuali dalam lagu)
dan juga burung Blekok (mirip Bangau tapi kecil ada yang berwarna putih, putih
kekuning-kuningan) itupun banyak orang yang tidak mengenalnya dan merasa aneh ketika
melihat banyak bertebaran di lahan kering Waduk Darma. Semua burung-burung tersebut senantiasa datang ketika Waduk Darma mengalami kekeringan. Tentu saja, aktivitas burung langka punya daya tarik tersendiri pula dan merupakan
pemandangan yang jarang
dijumpai di tempat wisata lain,
terutama di Wilayah Kabupaten Kuningan.
Kecuali menakjubkan, Waduk Darma surut ternyata tidak luput dari perhatian berbagai pihak juga. Pertama, masyarakat yang gemar bercocok tanam palawija. Kedua, Insan Fotografi yang jeli dan kreatif. Ketiga Komunitas Pecinta Offroad. Keempat adalah pihak yang agresif, peduli dengan kondisi pasang-surut Waduk Darma. Mereka adalah pihak Media Massa. Seperti beberapa
hari yang lalu, lewat dari tengah hari, seorang Pewarta datang menemui Manager Unit Wisata Darma, Andang Koswara. Ternyata, Pewarta itu tertarik juga oleh situasi
Waduk Darma yang mengering dan ketika menemui pihak Pengelola Wisata,
Beliau meminta konfirmasi tentang sejauh mana pengaruh Waduk Darma surut
terhadap
jumlah pengunjung wisata yang cenderung menurun akhir-akhir ini. Apakah
berkurangnya pengunjung wisata akibat dari mengeringnya Waduk Darma? Manager Unit Obyek Wisata Darma, Andang Koswara,
dengan bijak menyatakan: "Surutnya volume air Waduk Darma tidak ada
pengaruhnya terhadap jumlah pengunjung". Andang menambahkan, "Yang
jelas, naik turunnya
jumlah pengunjung wisata ke Waduk Darma sangat berkaitan dengan hari
libur, hari
Minggu, atau hari libur nasional".
Begitulah kenyataannya, di setiap tempat
wisata, jumlah kunjungan akan terpengaruh oleh adanya hari libur, termasuk di
Kawasan Wisata Waduk Darma ini. Soal surut airnya sampai kekeringan, keadaan tersebut tidak bisa jadi factor penyebab berkurangnya jumlah
pengunjung akhir-akhir ini.
Justru, Waduk Darma surut, sebetulnya cenderung meningkatkan Daya tarik Wisata Darma karena, kenyataan
yang ada, lahan bermain dan tempat
perkemahan untuk kegiatan Pramuka dan kegiatan lainnya jadi bertambah. Kendaraan bermotor pun bisa masuk walau sebetulnya, "Kami tidak mengizinkan", jelas Andang. Di sisi lain, untuk setting lokasi foto pre wedding (pranikah) pun, keindahan seni fotografi dari tanah dasar Waduk Darma yang mengering itu sangat menakjubkan.
Singkat kata, dengan surutnya Waduk Darma, banyak dijumpai pemandangan langka, suatu keindahan alam yang diikuti timbulnya flora dan fauna, sangat menakjubkan untuk di tafakuri. Satu hal yang belum nampak pemanfaatannya oleh masyarakat dari kekayaan air Waduk Darma adalah Kijing (sejenis siput air). Untuk jenis ini, Waduk Darma bisa dikatakan gudangnya. Populasi Kijing di dasar
Waduk Darma cukup menakjubkan jumlahnya. Hanya orang-orang tertentu dari
luar kota saja yang sering memanfaatkan Kijing Waduk Darma.
IklanAsiN - ProductioN