Kamis, 28 November 2013

Berenang Bersama Ikan Keramat di Kuningan

Tak jarang di beberapa tempat objek wisata di Indonesia ada sesuatu yang dikeramatkan. Mulai dari tempatnya sendiri, ataupun sesuatu yang berada di tempat wisata tersebut. Misalnya sebongkah batu, patung atau bahkan binatang seperti seekor ikan. Ya ikan, kenapa ikan bisa dikeramatkan? Apakah ada sesuatu yang istimewa dari ikan tersebut? Menemukan jawabannya tentu kembali kepada cerita yang melatar belakangi keberadaan dari ikan-ikan tersebut. Nah sekarang dimana sajakah anda dapat menemukan ikan-ikan keramat itu berada, dibawah ini ada daftar singkatnya.

1. Objek Wisata Cigugur
Objek wisata Cigugur berada wilayah kaki gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat. Disana terdapat ikan yang bernama Ikan Dewa. Kenapa dinamakan ikan dewa? tidak ada yang tahu kepastiannya, karena ikan itu muncul secara tiba-tiba, tetapi kolam sebagai tempat ikan itu dapat hidup berenang-renang sesuka hatinya mempunyai cerita yang berkaitan erat dengan Sunan Gunung Jati.

Adalah Rama Haji Irengan yang merupakan salah satu murid dari Sunan Gunung Jati, Rama Haji Irengan membuat kolam itu sebagai pertanda bahwa wilayah tersebut telah memeluk agama Islam seperti amanah yang diberikan oleh sang guru.

Ikan Dewa ini konon akan menghilang dengan sendirinya saat air kolam menyusut, tetapi akan muncul kembali apabila air kolam terisi kembali. Entah bersembunyi dimana, tetapi yang pasti masyarakat setempat percaya akan mitos dari keberadaan ikan tersebut. Barang siapa yang berani menangkap atau mengkonsumsi ikan Kancra atau dalam bahasa latin dikenal Labaebarbus Dournensis akan berakibat petaka.

Awalnya kolam ini hanya satu saja, namun semenjak dikelola sebagai objek wisata kolampun dibagi menjadi dua bagian. Salah satu kolam dibagi lagi menjadi tiga bagian dengan kedalaman berbeda dan dapat digunakan pengunjung  untuk berenang.

2. Sumur Tujuh Cibulan
Selain di Cigugur, Ikan Dewa juga bisa ditemui di Sumur Tujuh Cibulan yang terletak di Desa Manis Kidul pinggir jalan raya Kuningan-Cirebon. Mitosnya hampir sama dengan Ikan Dewa di Cigugur, yang mengambil dan memakannya akan celaka nantinya.

Mengenai keberadaan Ikan Dewa di kolam itu masih diselimuti kabut misteri, ada cerita yang mengatakan konon ikan-ikan tersebut  dibawa oleh murid-murid Walisongo saat datang ke Cibulan. Para murid Walisongo juga meninggalkan 7 buah sumur yang mereka gunakan untuk berwudhu pada saat itu dan dipercaya dapat membuat orang tetap awet muda dengan membasuh wajahnya, dengan menggunakan air sumur tersebut. Ada pula yang mengatakan  ikan kancra bodas atau Ikan Dewa itu merupakan mantan pasukan Prabu Siliwangi yang membelot. Nah mana yang benar, hanya Tuhan yang tahu.

3. Gua Ngerong
Itulah tentang Ikan Dewa di Kuningan, lantas di daerah Kabupaten Tuban ada sebuah Gua yang bernama Gua Ngerong yang berada di kecamatan Rengel. Gua ini adalah gua air yang jika kita ingin mangarunginya harus menggunakan perahu karet.

Gua yang panjangnya sampai berkilo-kilo ini di dalamnya terdapat ikan Bader Bang (Puntius Javanicus) sebesar paha berenang-renang yang jumlahnya mencapai ribuan ekor. Mitos ikan ini sama seperti Ikan Dewa di Kuningan, karena barang siapa yang berani memakan atau membawanya pulang akan terjangkiti penyakit yang tak akan pernah sembuh.

Mitos lainnya mengatakan barang siapa yang masuk ke dalam gua maka dia harus keluar 12 jam berikutnya. Mitos-mitos ini dapat di percaya untuk menjaga lingkungan di sekitar gua beserta ikan-ikan dan hewan-hewan lainnya yang berada didalam gua tetap lestari sampai saat ini karena tidak banyak mendapatkan gangguan dari tangan-tangan manusia.

4.Objek Wisata Rambut Monte
Tidak ketinggalan selain di Kuningan, Ikan Dewa yang keramat juga dapat ditemui di Objek Wisata Rambut Monte di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Objek wisata ini terletak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Blitar. Rambut Monte berada di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari.

Kawasan wisata Rambut Monte dibagi menjadi tiga bagian utama, yakni pelataran, areal candi dan telaga yang terdapat Ikan Dewa. Warga setempat biasa menyebutnya dengan nama Ikan Sengkaring, bentuknya seperti Ikan Wader (Labeobarbus siamensis) yang panjangnya sekitar 60 centimeter.

Ikan di telaga itu cukup jinak namun tidak seorangpun yang berani menangkapnya. Kepercayaan masyarakat sekitar mengenai ikan-ikan keramat itu berdasarkan legenda yang beredar sejak dahulu kala. Konon dulu di lokasi ini terjadi perkelahian antara Rahwana dan Naga, melawan Mbah Rambut Monte, keturunan Kerajaan Majapahit.

Pertarungan itu dimenangkan oleh Mbah Rambut Monte. Mbah Rambut Monte kemudian mengutuk Rahwana dan Naga menjadi candi berbentuk monyet dan relief naga. Mbah Rambut Monte berpesan kepada sejumlah muridnya agar menjaga batu candi yang berwujud Rahwana dan relief naga.

Namun karena sebagian muridnya tidak mematuhi perintahnya, Mbah Rambut Monte marah besar dan mengutuk murid-muridnya menjadi Ikan Sengkaring yang hingga saat ini masih mendiami telaga.

IklanAsiN - ProductioN