Tak jarang di
beberapa tempat objek wisata di Indonesia
ada sesuatu yang dikeramatkan. Mulai
dari tempatnya sendiri, ataupun sesuatu yang berada di tempat wisata
tersebut. Misalnya sebongkah batu, patung atau bahkan binatang seperti seekor
ikan. Ya ikan, kenapa ikan bisa dikeramatkan? Apakah ada sesuatu yang
istimewa dari ikan tersebut? Menemukan jawabannya tentu kembali kepada
cerita yang melatar belakangi keberadaan dari ikan-ikan tersebut. Nah
sekarang dimana sajakah anda dapat menemukan ikan-ikan keramat itu
berada, dibawah ini ada daftar singkatnya.
1. Objek Wisata Cigugur
Objek wisata Cigugur berada wilayah kaki gunung Ciremai, Kuningan,
Jawa Barat. Disana terdapat ikan yang
bernama Ikan Dewa. Kenapa dinamakan ikan dewa? tidak ada yang tahu kepastiannya, karena ikan
itu muncul secara tiba-tiba, tetapi kolam sebagai tempat ikan itu dapat hidup berenang-renang sesuka hatinya mempunyai cerita yang berkaitan erat dengan Sunan Gunung Jati.
Adalah Rama Haji
Irengan yang merupakan salah satu murid dari Sunan Gunung Jati, Rama Haji
Irengan membuat kolam itu sebagai pertanda bahwa wilayah tersebut telah memeluk agama Islam
seperti amanah yang diberikan oleh sang guru.
Ikan Dewa ini
konon akan menghilang dengan sendirinya saat air kolam menyusut, tetapi akan muncul
kembali apabila air kolam terisi kembali. Entah bersembunyi dimana, tetapi yang
pasti masyarakat setempat percaya akan mitos dari keberadaan ikan tersebut. Barang
siapa yang berani menangkap atau mengkonsumsi ikan Kancra atau dalam bahasa
latin dikenal Labaebarbus Dournensis
akan berakibat petaka.
Awalnya kolam
ini hanya satu saja, namun semenjak dikelola sebagai objek wisata kolampun
dibagi menjadi dua bagian. Salah satu kolam dibagi lagi menjadi tiga bagian
dengan kedalaman berbeda dan dapat digunakan pengunjung untuk berenang.
2. Sumur Tujuh Cibulan
Selain di
Cigugur, Ikan Dewa juga bisa ditemui di Sumur Tujuh
Cibulan yang terletak di Desa Manis Kidul pinggir jalan raya Kuningan-Cirebon.
Mitosnya hampir sama dengan Ikan Dewa di Cigugur, yang mengambil dan memakannya akan celaka nantinya.
Mengenai
keberadaan Ikan Dewa di kolam itu masih diselimuti kabut misteri, ada cerita yang mengatakan konon ikan-ikan
tersebut dibawa oleh murid-murid Walisongo
saat datang ke Cibulan. Para murid Walisongo juga meninggalkan 7 buah sumur
yang mereka gunakan untuk berwudhu pada saat itu dan dipercaya dapat membuat
orang tetap awet muda dengan membasuh wajahnya, dengan menggunakan air sumur tersebut. Ada
pula yang mengatakan ikan kancra bodas
atau Ikan Dewa itu merupakan mantan
pasukan Prabu Siliwangi yang membelot. Nah mana yang benar, hanya Tuhan yang
tahu.
3. Gua Ngerong
Itulah tentang Ikan Dewa di Kuningan, lantas di daerah Kabupaten Tuban ada sebuah Gua yang bernama Gua Ngerong
yang berada di kecamatan Rengel. Gua ini adalah gua air yang jika kita ingin
mangarunginya harus menggunakan perahu karet.
Gua yang panjangnya
sampai berkilo-kilo ini di dalamnya terdapat ikan Bader Bang (Puntius
Javanicus) sebesar
paha berenang-renang yang jumlahnya mencapai ribuan ekor. Mitos
ikan ini sama seperti Ikan Dewa di Kuningan, karena barang siapa yang berani memakan
atau membawanya pulang akan terjangkiti penyakit yang tak akan pernah sembuh.
Mitos lainnya
mengatakan barang siapa yang masuk ke dalam gua maka dia harus keluar 12 jam berikutnya. Mitos-mitos ini
dapat di percaya untuk menjaga lingkungan di sekitar gua beserta ikan-ikan dan hewan-hewan lainnya
yang berada didalam gua tetap lestari sampai saat ini karena tidak banyak mendapatkan gangguan dari tangan-tangan manusia.
4.Objek Wisata Rambut Monte
Tidak
ketinggalan selain di Kuningan, Ikan Dewa yang keramat juga dapat ditemui di Objek Wisata Rambut Monte di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Objek wisata ini terletak
sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Blitar. Rambut Monte berada di Desa
Krisik, Kecamatan Gandusari.
Kawasan wisata
Rambut Monte dibagi menjadi tiga bagian utama, yakni pelataran, areal candi dan
telaga yang terdapat Ikan Dewa. Warga setempat biasa menyebutnya dengan nama Ikan Sengkaring, bentuknya seperti Ikan Wader (Labeobarbus siamensis) yang panjangnya sekitar 60 centimeter.
Ikan di telaga itu cukup jinak namun tidak seorangpun yang berani menangkapnya. Kepercayaan masyarakat sekitar mengenai ikan-ikan keramat itu
berdasarkan legenda yang beredar sejak dahulu kala. Konon dulu di lokasi ini
terjadi perkelahian antara Rahwana dan Naga, melawan Mbah Rambut Monte,
keturunan Kerajaan Majapahit.
Pertarungan
itu dimenangkan oleh Mbah Rambut Monte. Mbah Rambut Monte kemudian mengutuk
Rahwana dan Naga menjadi candi berbentuk monyet dan relief naga. Mbah Rambut
Monte berpesan kepada sejumlah muridnya agar menjaga batu candi yang berwujud
Rahwana dan relief naga.
Namun karena
sebagian muridnya tidak mematuhi perintahnya, Mbah Rambut Monte marah besar dan
mengutuk murid-muridnya menjadi Ikan Sengkaring yang hingga saat ini masih
mendiami telaga.
IklanAsiN - ProductioN